Rabu, 13 April 2011

Etika Profesi dalam Pertandingan Sepakbola

Skandal Seri A (juga populer disebut Calciopoli di media massa) adalah skandal pengaturan skor pertandingan dalam liga sepak bola Italia Serie A yang dibuka pada Mei 2006 oleh polisi Italia, melibatkan juara liga Juventus, dan klub-klub terkemuka lainnya A.C. Milan, Fiorentina, dan Lazio. Mereka dituduh mengatur permainan dengan memilih wasit tertentu, dan beberapa pemain dituduh memperjudikan pertandingan sepak bola secara ilegal.

Penyelidikan ini mencakup tuduhan pengaturan skor oleh beberapa klub terkenal, termasuk Juventus, A.C. Milan, Fiorentina, dan Lazio. Keempat klub yang sedang diselidiki ini adalah klub asal dari 13 pemain dalam Piala Dunia FIFA 2006. Skandal ini pertama ditemukan karena penyelidikan doping di Juventus, di mana beberapa alat penyadap dipasang. Transkrip pembicaraan telepon diterbitkan di surat-surat kabar Italia, di antaranya adalah pembicaraan manajer umum Juventus, Luciano Moggi pada musim pertandingan 2004-05 mengenai pengaturan pertandingan, perjudian, dan pemalsuan catatan keuangan. Moggi sendiri kemudian diberi sanksi dilarang aktif di persepak bolaan selama lima tahun.

Hukuman
Oleh pengadilan, Juventus kemudian dihukum degradasi ke Seri B, pengurangan 30 nilai untuk musim berikutnya (2006/07), penghapusan dua gelar juara Seri A musim 2004/05 dan 2005/06, dilarang tampil di Liga Champions 2006/07, dan didenda 100.000 dolar AS (sekitar Rp 950 juta). Lazio dan Fiorentina juga diturunkan ke Seri B, dan Fiorentina harus mengawali kompetisi dengan nilai minus 12, serta membayar denda 63.000 dolar AS, sementara Lazio mendapat pengurangan tujuh nilai plus denda 50.000 dolar AS (Rp 475 juta). Satu-satunya tim yang bertahan di Seri A adalah A.C. Milan, yang nilainya dikurangi 15 untuk musim depan, serta perolehan nilainya musim lalu dikurangi 44, sehingga tidak bisa bertandingan di Liga Champions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar